Kamis ,11 September 2025
Balai Melayu Hotel

Kategori Buku Bermuatan Budaya Melayu


Kategori Buku Bermuatan Budaya Melayu


  • Ikan Terubuk

    017
    Klasifikasi, Ciri-ciri, Perkembangbiakan dan Habitat
    Ikan Terubuk

    Buku ini menyajikan pengetahuan mengenai klasifikasi, ciri-ciri, cara perkembangbiakan, dan habitat ikan Terubuk yang banyak terdapat di perairan Riau dan Kepulauan Riau. Pemaparanya yang komprehensif dengan menggunakan bahasa lugas menjadikan buku ini dapat dibaca oleh siapapun dengan latar belakang pendidikan apapun. Harapannya, masyarakat dapat mengenal dan turut berpartisipasi melestarikan jenis ikan Terubuk yang populasinya terancam punah.



    Selengkapnya »

  • Tepak Sirih

    Sebagai artefak budaya, Tepak Sirih merupakan salah satu ikon Melayu yang sangat menonjol. Tepak Sirih selalu hadir dalam setiap kegiatan budaya Melayu. Tetapi tidak banyak yang tahu filosofi Tepak Sirih dan segala kelengkapannya. Buku kecil ini di tulis dengan maksud memberikan pengetahuan yang serba ringkas namun lengkap tentang Tepak Sirih, asal usul, kelengkapan dan nama-nama peralatan atau komponen berkapur sirih, serta makna-makna/filosofi dari bahan-bahan berkapur sirih.



    Selengkapnya »

  • Aneka Resep Masakan Melayu Riau

    Masakan tradisional Melayu Riau, baik yang berupa panganan maupun minuman segar dibuat dengan cara yang sangat sederhana, namun unik. Kekayaan budaya tersebut kini mulai terlupakan, karena buku yang memuat resep masakan Melayu dan cara membuatnya tidak banyak dijumpai. Penerbitan buku ini dimaksudkan agar generasi muda dapat kembali mengenal, mencintai, dan melestarikanya. Aneka macam resep dalam buku ini merupakan resep pilihan yang dipaparkan dengan bahasa komunikatif disertai foto-foto yang menggugah selera.



    Selengkapnya »

  • Selayang Pandang Musik Melayu Ghazal

    Musik Melayu Ghazal merupakan kesenian Melayu yang masih tetap dihargai dan dilestarikan di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Musik Ghazal berasal dari Arab dan dipengaruhi oleh budaya India. Irama yang meliuk-liuk, diramu dengan tepukan tabla, alunan harmonium, gesekan biola dan petikan gitar, menghadirkan suasana melankolis membuai masyarakat Melayu. Ditambah kepiawaian mereka berpantun yang diadaptasi menjadi lirik lagu, maka musik Ghazal menjadi musik yang digemari masyarakat Melayu. Hingga kini musik Ghazal masih dipentaskan dalam acara-acara adat maupun perkawinan.



    Selengkapnya »

  • Melayu Di Mata Soeman HS

    023
    Kritik Terhadap Adat Lewat Sebuah Novel
    Melayu Di Mata Soeman HS

    Selama ini Soeman Hs. ‘hanya’ dikenal oleh mereka yang menggeluti dunia sastra. Padahal sesungguhnya Soeman Hs. bukan hanya seorang sastrawan, ia juga seorang pejuang dan pendidik. Melalui buku ini pembaca akan mengenal Soeman Hs. Secara menyeluruh. Dalam buku ini juga dapat disimak pandangan serta kritik Soeman Hs. terhadap adat serta dunia Melayu.



    Selengkapnya »

  • Telatah Wak Atan

    Setiap kelompok masyarakat mempunyai cara tersendiri untuk melakukan kritik sosial melalui humor. Kritik ini meskipun pedas dan tajam, tetapi karena disampaikan dengan penuh kelakar, membuat orang menjadi tersenyum atau tertawa. “Telatah Wak Atan” adalah kumpulan kritik yang disampaikan secara kelakar, atau kelakar yang berisi kritikan cerdas masyarakat Melayu terhadap para pimpinannya. Berisi 36 “ocehan” keluarga Wak Atan tentang kritik terhadap pemerintah, DPRD, maupun para pemimpin formal lainnya. Disampaikan dalam bahasa Melayu yang kental, yaitu bahasa Melayu Pesisir.

    Selengkapnya »

  • Syair Ikan Terubuk

    Syair Ikan Terubuk adalah sebuah kumpulan syair Melayu yang diciptakan pada abad ke-19, berupa media lisan tanpa diketahui siapa penciptanya. Terdiri dari 285 bait, karya besar yang menjadi masterpiece ini membentangkan kehidupan habitat ikan didalam air, baik air laut maupun air tawar secara lengkap. Uniknya, Syair Ikan Terubuk menjadi sangkakala mantra dalam upacara Semah Laut di Bengkalis, yaitu sebuah upacara mengundang ikan-ikan terubuk melalui cara supranatural, yang dilakukan secara turun-temurun.



    Selengkapnya »

  • Mamanda

    026
    Sebuah Teater Eksodus
    Mamanda

    Mamanda, sebuah teater rakyat Kalimantan Selatan yang hijrah dan bereksodus ke sebuah wilayah yang jauh dari tempat asalnya, yaitu ke Indragiri Hilir, Riau. Kemampuannya beradaptasi dengan budaya setempat menjadikanya tetap bertahan dengan wajah baru tanpa meninggalkan warna aslinya. Hingga kini Mamanda masih tetap dipentaskan oleh masyarakat Melayu Riau. Buku ini menjelaskan tentang sejarah Mamanda, cerita yang sering dipentaskan, maupun para tokoh dalam cerita itu.



    Selengkapnya »

 < 1 2 3 4 5 >  Last ›


Menu utama

Member login




Daftar Anggota | Lupa Password

Profil Penulis





Pembayaran

Bank Mandiri
Rekening Nomor :
137.000.3102288
Atas Nama :
Yayasan AdiCita Karya Nusa

Atau

Bank BCA
Rekening Nomor :
445.085.9732
Atas Nama :
Mahyudin Al Mudra

Konfirmasi pembayaran,
SMS ke : 0852 286 6060 7


atau lewat line Customer Servis di ( 0274 ) 377067
atau email akn@adicita.com atau adicita2727@yahoo.com
atau
Bagian Marketing Proyek
0852 286 6060 7


Profil Penulis

 Online: 19
 Hari ini: 135
 Kemarin : 4.572
 Minggu kemarin : 19.045
 Bulan kemarin : 136.488
  Total : 6.957.765